MAKALAH
BILOGI
SEL HEWAN
DI
SUSUN OLEH :
-
DALIYO
-
ILASTRI
-
LASIMAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RATU SAMBAN ARGA MAKMUR
BENGKULU UTARA
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1...... Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2...... Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3...... Tujuan.................................................................................................................. 2
1.4...... Manfaat................................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAAN
2.1..... Karakterristik sel Hewan..................................................................................... 3
2.2..... Struktur dan sel hewan ....................................................................................... 3
a... Pengertian Rekikulum Endoplasma..................................................................... 6
b... Pengertian Bolgi.................................................................................................. 7
c... Pengertian Ribosom............................................................................................. 8
d... Pengertian Lisosom.............................................................................................. 8
e... Pengertian Mitokondria....................................................................................... 9
f.... Pengertian Sentriot.............................................................................................. 10
g... Pengertian Sitoskeleton....................................................................................... 11
h... Pengertian Filamen Antara.................................................................................. 12
BAB
III PENUTUP
3.1..... Kesimpulan.......................................................................................................... 13
3.2..... Kritik dan saran................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan
bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri
dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel.
Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari
sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan:
jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
B. Rumusan
masalah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka permasalahan yang
akan dibahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan
apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan ?
C. Tujuan
penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami
tentang sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah
wawasan kita tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih
mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang
berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas
sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh
tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai
membentuk satu tubuh tumbuhan.
B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel
tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat
sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri
dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut.
Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri
dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal
kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem
jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit
ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu
tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung
pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran
gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut
kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan
sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis
berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan
phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian
luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman.
Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air
yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar
mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk
tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim
mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme
tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel
collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda.
Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan
pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan
di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan
dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman
membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi
lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua
jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen
kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan
mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di
semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri
sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping.
Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion
sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
Jaringan
tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan
meristem/muda
2. Jaringan
dewasa
1. Jaringan
Meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi
karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan
meristem dapat dibagi 2 macam
A. Jaringan Meristem Primer
Jaringan
meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga
mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta
specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
ü jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin
sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
ü letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang
kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
ü Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut
pertumbuhan primer.
ü jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang bukan melebar.
B. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan
meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa
namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah
dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang
sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder
disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem
apikal, meristem interkalar dan meristem
lateral.
1. Meristem
apikal adalah
meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal
selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat
aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan
primer.
2. Meristem
interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak
diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang
memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae).
Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat,
sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem
lateral atau
meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder.
Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai
kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada
akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang.
2. Jaringan
Dewasa
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan
dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam
a. Jaringan
Epidermis
· Jaringan yang letaknya paling luar
· Jaringan
epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet
rapat tanpa ruang antar sel.
· Tidak
mengandung khlorofil kecuali pada epidermis
tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup
stomata
· Bentuk sel
jaringan epidermis seperti balok
· Mengalami
modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
· Pada
tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi
jaringan epidermis antara lain :
· Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
· Tidak
dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena
osmosis
· Peresap
air dan mineral pada akar yang muda.
· Oleh
karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan
yang disebut bulu akar.
· Untuk
penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
b. Jaringan Parenkim
Parenkim
merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada
jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama
(isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan
selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya
adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit
akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan
dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan
fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
ü Parenkim asimilasi (klorenkim)
adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
ü Parenkim penimbun adalah sel
parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
ü Parenkim air adalah sel
parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup
didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
ü Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang
mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim
banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya
untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
Jaringan
Kolenkim
Kolenkim
terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya
terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel
yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel
tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan
ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang
ekstensif.
Hubungan
erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan
ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus
antara kedua jaringan, karena se-sel dengan
ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan pendukung pada tanaman.
·
Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan
sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
·
Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya
hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
·
Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim
mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
·
Serat atau fibre biasanya
memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur
(longitudinal section; L.S.),
·
sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah
contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan
sklereid.
·
Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone
cell, sklereid).
·
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari
senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian
tubuh tumbuhan yang lunak.
·
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan
sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan
keras.
·
Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan
sklereid
d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari
xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri
dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem
adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan
pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan
vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh
pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk
membawa air dan larutan ke seluruh tanaman
Floem dan xylem dipisah oleh
beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
1. Xylem
Yang
merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih
besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat
pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem
terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring
/ sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang
berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas
sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan
pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,
jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu
tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel
yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada
tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono,
dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka,
Depdikbud Jakarta.
ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html